HIGH LEVEL MEETING TUBERCULOSIS 2022
BERTAJUK “AKSI TP2TB MENUJU ELIMINASI TBC: UPAYA TINDAK LANJUT
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyebab kematian ke-9 di dunia pada semua kelompok umur. TBC dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Indonesia adalah negara di peringkat ketiga di dunia dengan beban TBC terbesar. Global TB Report 2021, mengestimasikan ada 824.000 kasus TBC baru di Indonesia setiap tahunnya dengan angka kematian sekitar 93.000.

Akar masalah penyakit TBC yang sangat kompleks dan terkait dengan tanggung jawab semua program dan sektor di jajaran pemerintah bersama masyarakat. Karena TBC adalah masalah bersama dan TB is everybody business, maka pencapaian Eliminasi TBC 2030 tidak dapat dilakukan dengan business as usual, namun memerlukan komitmen kuat, dukungan dan peranserta secara terpadu dari seluruh jajaran lintas sektor baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lain termasuk perseorangan, kelompok masyarakat, institusi pendidikan, organisasi profesi,kalangan swasta dunia usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan penanggulangan TBC
lainnya.

Percepatan pencapaian Eliminasi TBC dapat dicapai dengan menerapkan enam strategi nasional Eliminasi TBC sesuai amanat Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Perpres ini adalah acuan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya dalam melaksanakan Penanggulangan TBC. Salah satu bentuk implementasi strategi nasional Perpres tersebut adalah pelaksanaan TB Summit pada Oktober tahun 2021. TB Summit ini bertujuan (1) memperkuat komitmen lintas sektor dalam mendukung penanggulangan TBC di Indonesia sesuai amanat Perpres No. 67 tahun 2021, (2) diikuti Kementerian Kesehatan serta Kementerian/Lembaga yang termasuk dalam Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) dan (3) hasilnya adalah suatu komunike yang disepakati bersama.

Menindaklanjuti TB Summit tahun 2021, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian/Lembaga terkait akan melaksanakan pertemuan multisektor High Level Meeting Tuberculosis 2022 Bertajuk “Aksi TP2TB Menuju Eliminasi TBC : Upaya Tindak Lanjut Perpres Nomor 67 Tahun 2021” tanggal 8 – 11 November 2022. Pertemuan ini dimaksudkan untuk (1) menginventarisasi kinerja kementerian/lembaga, organisasi masyarakat sipil dan komunitas dalam pencapaian target dan strategi nasional eliminasi TBC, (2) pembelajaran bagi peserta tentang praktik baik (best parctices) dari peserta lain dalam mencapai Eliminasi TBC 2030, dan (3) mendorong semua pihak untuk terlibat aktif dalam pengendalian TBC.

Panel 1 Hari pertama, Selasa 8 November 2022

  • Paparan Peran Forum Multisektor Eliminasi Tbc Dalam Sinergisme Kegiatan Lintas Sektor Di Kota Makassar
  • Paparan Oleh Dompet Dhuafa Praktik Baik Dukungan Filantrofi Dalam Pemberdayaan Orang Terdampak TB
  • Paparan Oleh Yahintara Kolaborasi Multi Disiplin Keilmuan Dalam Upaya Penanggulangan TBC

Panel 2 Hari kedua, Rabu 9 November 2022

  • Sambutan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Pemberian Penghargaan kepada Pemimpin Daerah atas komitmen baik penanggulangan TBC
  • Peresmian langsung oleh Kementerian Kesehatan RI untuk kegiatan skrining X-Ray dan pemberian terapi pencegahan TBC pada kontak serumah pasien TBC serentak di 25 Kabupaten/Kota serta peluncuran obat TBC dosis harian buatan dalam negeri
  • Paparan Oleh Basnag Kemenag Yaitu Perkembangan Kegiatan Penanggulangan TBC Di Pesantren
  • Paparan Upaya penghilangan stigma dan diskriminasi pada populasi risiko tinggi TBC dan populasi rentan oleh dr. Hetty Widiastuti, M.H selaku Koordinator Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi

Panel 3 Hari kedua, Rabu 9 November 2022

  • Paparan oleh Kemenko PMK tentang Peran WKPTB dalam Mendukung Peningkatan Sumber Daya untuk Penanggulangan TBC
  • Paparan oleh Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS tentang Program Percepatan Eliminasi TBC
  • Paparan oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan dr. Lily Kresnowati, M.Kes, QRGP, CCGO yaitu Dukungan Pendanaan BPJS Kesehatan untuk Layanan Rujukan Diagnosis dan Pengobatan Pasien TBC
  • Paparan oleh Direktur Jendral Kemendagri, Dr. Teguh Setyabudi, M.PD yaitu Alokasi Anggaran yang Mencukupi di Daerah untuk Penanggulangan TBC dalam Mencapai Target Indikator SPM

Panel 4 Hari kedua, Rabu 9 November 2022

  • Strategi Komunikasi dan Promosi TBC yang disampaikan oleh Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D – Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan kebudayaan Kementrian Kominfo
  • Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mendukung Penanganan TBC disampaikan oleh Ir. Suctji Mintarti, MT – Kasubdit Pembinaan Teknis Rumah Swadaya/ Kementerian PUPR
  • Pelaksanaan Pemberian Dukungan Psikososial bagi Pasien TB disampaikan oleh Dra. Dewi Suhartini – Direktur Pemberdayaan Kelompok Rentan/Kemensos
  • Pengembangan Kebijakan dalam Edukasi dan Skrining TBC pada Peserta Didik yang disampaikan oleh Bapak Minhajul Ngabidin, S.Pd, M.Si – Ditjen PAUD Dikdasmen, Kemendikdburistek

Panel 5 Hari ketiga, 10 November 2022

  • Paparan oleh Dirjen Pemenaker, Dr. Haiyani Rumondang, MA yaitu Pelaksanaan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja
  • Paparan oleh Bappenas bapak Subandi Sardjoko yaitu Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran Pelaksanaan Percepatan Eliminasi TBC
  • Paparan oleh KBUMN yaitu Upaya Pemenuhan Kebutuhan Obat Anti TBC buatan Dalam Negeri
  • Diskusi Kelompok terkait Rencana Tindak Lanjut

Kutipan dari Bapak Imran Prambudi selaku Direktur P2PM Kemenkes bahwa mengeliminasi TBC melalui sektor kesehatan saja tidak cukup. Masyarakat berperan penting karena ada interaksi di akar rumput dalam dukungan kelompok terdampak TBC.

Dan Pesan dari bapak Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin ”agar identifikasi kasus TBC ditemukan sebanyak 60.000 kasus perbulan mulai Januari 2023”

Selain mengikuti kegiatan High Level Meeting, REKAT juga mengadakan fun game seperti memberikan souvenir dan door prize untuk pengunjung booth selama acara High Level Meeting 2022 di Shangri-La Surabaya. Kegiatan fun game ini dilakukan oleh sebagian besar peserta dari High Level Meeting 2022, dimulai dengan perkenalan Apa itu Yayasan REKAT Peduli Indonesia sampai dengan menuliskan harapan untuk REKAT dan TBC kedepan, pengunjung akan diberikan souvenir berupa hasil usaha dari Penyintas TB dan souvenir lain-lain.

Pada hari pertama, Selasa 8 November 2022. Booth dikunjungi oleh 25 orang, yang terdiri dari Direktur P2PM, Kementrian Kesehatan, PT. Kimia Farma, Bank MANDIRI, Dinas Kesehatan Sulawesi Utara, Dinas Kesehatan Jawa Barat, Pop TB Indonesia, PR Konsorsium Penabulu STPI, Stop TB Partnership Indonesia, Global TB Caucus, Yayasan KNCV Indonesia, USAID, Yahintara, PDDI, PETA, Putih Jawa Timur, Konsorsium Komunitas TB, PPTI, Phapros.

Pada hari kedua, Rabu 9 November 2022. Booth dikunjungi oleh 40 orang, yang terdiri dari TB Expert, BBKPM Makassar, OTSUKA Indonesia, Kemendikbud, Kemenkes, Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Prov Lampung, Dinas Kesehatan Sumatra Barat, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Kalimantan Utara, Dinas Kesehatan Bali, USAID TBPS, Dinas Kesehatan Maluku, Dinas Kesehatan Papua Barat, Dinas Kesehatan Riau,  KKP, Tim kerja TBC & ISPA, YAHINTARA, PPTI, BBTKLPP Surabaya.

Pada hari ketiga, Kamis 10 November 2022. Booth dikunjungi oleh 24 orang, yang terdiri dari Kemenkes, PP IBI, Dinkes Provinsi Aceh, Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Dinkes Provinsi Gorontalo, Dinkes Provinsi Maluku, Dinkes Provinsi Medan, Bank MANDIRI, Dompet Dhuafa, OTSUKA Indonesia, Tim Kerja TBC & ISPA.

Untuk dokumentasi kegiatan telah diupload di Facebook
Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *